MCB sebagai Proteksi dan
Pembatas Daya Listrik (2)
Tulisan ini adalah bagian kedua mengenai Miniature Circuit Breaker atau lebih dikenal dengan MCB. Artikel pertama
bisa dilihat di “MCB sebagaiProteksi dan Pembatas Daya Listrik“. Semoga bisa menambah wawasan para pembaca sekalian.
Spesifikasi
MCB
MCB nameplat dengan kode dan simbol
Gambar disamping adalah
contoh MCB umum yang biasa dipakai di instalasi listrik rumah. Ada perbedaan
antara MCB milik PLN yang terpasang di kWh meter dengan milik pelanggan yang
dijual secara umum. Yang pertama adalah warna toggle switchyang berbeda (dalam produk
dari produsen MCB yang sama, milik PLN memiliki warnatoggle switch biru dan yang dijual untuk umum berwarna hitam) dan kedua adalah
tulisan “Milik PLN” pada MCB yang dipasang di kWh meter. Walaupun ada juga
produsen MCB lainnya yang menggunakan warna toggle switch biru
untuk produk yang dijual di pasaran.
Sekarang, mari kita bahas
kode dan simbol yang tertulis dalam nameplate MCB tersebut.
·
Simbol dengan angka 1 dan
2
Ini adalah simbol dari fungsi MCB sebagai proteksi beban penuh dan
hubung singkat (penjelasan detail bisa dilihat pada tulisan bagian pertama “”MCB sebagaiProteksi dan Pembatas Daya Listrik“”). Dari gambar tersebut, hal ini juga menjelaskan bahwa MCB ini
adalah 1 pole (karena hanya ada 1 simbol saja). Bila ada dua simbol
berdampingan, maka MCB-nya adalah 2 poles. Yang umum dipakai di perumahan adalah tipe MCB 1pole, yaitu hanya kabel phase saja yang diproteksi.
·
NC45a
Merupakan MCB model number yang ditentukan dari produsen MCB. Lain produsen berarti lain model number. Sebagai tambahan
informasi, model NC45a ini adalah MCB yang diproduksi untuk keperluan perumahan
secara umum.
·
C16
Kode ini menjelaskan tripping curve MCB yaitu tipe “C”, dengan proteksi magnetic trip sebesar
5-10In (In : arus nominal atau rating arus dari MCB) dan angka “16” adalah rating arus dari MCB sebesar 16A. Rating arus ini adalah kode paling
penting dalam MCB dan berguna saat pembelian MCB. Penjelasan selanjutnya mengenairating arus ada di bagian berikutnya.
·
230/400V
Menjelaskan rating tegangan dalam operasi MCB
yaitu 230V atau 400V sesuai dengan tegangan listrik PLN 220V.
·
4500 dan 3
“4500” menunjukkan rated breaking capacity MCB,
yaitu kemampuan kerja MCB masih baik sampai arus maksimal 4500A, yang biasanya
terjadi saat hubung singkat arus listrik. Dimana diatas angka ini MCB akan
berpotensi rusak. Dan angka “3” adalah I2t classification, yaitu
karakteristik energi maksimum dari arus listrik yang dapat melalui MCB.
·
12002
Catalog
Number dariprodusen MCB yang tujuannya sebagai nomor kode saat pembelian.
·
LMK; SPLN 108; SLI 175
dan IEC 898
Menandakan bahwa MCB ini
sudah lolos uji di LMK PLN (LMK : Lembaga Masalah Kelistrikan). Sedangkan tiga
kode selanjutnya menyatakan bahwa MCB dibuat dengan mengacu kepada standard-standard teknis
yang ditetapkan baik nasional maupun internasional.
·
I-ON pada toggle switch
Menandakan bahwa MCB pada
posisi “ON”. Untuk posisi “OFF” maka simbolnya adalah “O-OFF”.
·
SNI
MCB ini sudah mendapatkan
sertifikat SNI (Standard Nasional Indonesia).
Bagi anda yang merasa awam
mengenai listrik, apalagi soal MCB ini, tidak perlu pusing-pusing untuk
mengertinameplate MCB. Hal yang paling penting dalam memilih MCB
yang hendak dibeli adalah kode rating arus MCB yang sesuai kebutuhan, seperti contoh diatas yaitu kode
“C16”, yaitu rating arus MCB sebesar 16A dengan tripping curve tipe “C”.
Kode lain yang perlu diperhatikan adalah kode “LMK” serta “SNI” yang berarti
produk ini sudah memenuhi standard tersebut.
Rating MCB dan Daya listrik PLN
Contoh yang dibahas dalam
bagian sebelumnya menggunakan MCB dengan rating 16A dan tripping curve type “C”.
MCB yang dijual dipasaran mempunyai rating arus yang bermacam-macam sesuai kebutuhan. Saat membeli MCB, kita
cukup menyebutkan rating arus MCB yaitu berapa ampere dan tujuan pemakaian yaitu untuk perumahan.
Dasar pemilihan rating arus MCB yang ingin dipakai
di perumahan tentu disesuaikan dengan besarnya langganan daya listrik PLN yang
terpasang. Karena PLN sendiri menetapkan besar langganan listrik perumahan
sesuai ratingarus dari MCB yang diproduksi untuk pasar dalam negeri.
Tabelnya seperti ini:
Rating
Arus Miniature Circuit Breaker
|
Daya
Listrik PLN
|
2A
|
450VA
|
4A
|
900VA
|
6A
|
1300VA
|
10A
|
2200VA
|
16A
|
3300VA
|
Rumusnya adalah : Rating Arus MCB x 220V (Tegangan
listrik PLN).
Hasil perhitungannya adalah
angka pembulatan. Jadi bila langganan listrik PLN sebesar 1300VA maka MCB yang dipasang
di kWh meter memiliki rating 6A.
Berikut adalah contoh MCB
dengan berbagai rating arus.
Macam-macam MCB dengan berbagai rating
Dari kiri ke kanan, rating arus MCB adalah 16A (dari C16), 6A (dari C6) dan 6A (dari CL6).
MCB paling kanan adalah milik PLN yang terpasang di kWh meter dengan tipe C32N
dan tripping curve tipe “CL” (hampir sama dengantripping curve tipe “C”). Bisa dilihat warna toggle switch biru dan tulisan “MILIK PLN”.
Tambah
daya listrik PLN
Setelah mengetahui fungsi,
kode-kode MCB dan hubungannya dengan daya listrik PLN, maka menjadi jelas bahwa
dalam hal menambah daya listrik PLN, petugas PLN cukup mengganti MCB yang
dipasang di kWh meter denganrating arus yang sesuai. Tentunya setelah proses administrasinya
diselesaikan. Misalnya menambah daya listrik dari langganan 1300VA ke 2200VA,
maka MCB-nya diganti dari 6A ke 10A.
Hanya saja ada faktor yang
perlu diperhatikan saat melakukan tambah daya listrik PLN, yaitu faktor
kapasitas dari instalasi listrik rumah itu sendiri. Jika anda melakukan tambah
daya dari 1300VA ke 2200VA maka akan ada penambahan daya listrik lebih dari
150% kapasitas.
Salah satu faktor yang
harus menjadi perhatian adalah ukuran kabel jalur utama yang terpasang pada
instalasi listrik rumah, apakah mampu menghantarkan arus sebesar 10A dari
sebelumnya 6A.
Salah satu cara mudahnya
adalah pastikan ukuran kabel eksisting untuk jalur utama paling tidak berukuran
minimal 2.5mm (memiliki kuat hantar arus minimum 19A keatas). Tapi bila tambah
daya hingga mencapai 3300VA atau MCBrating arus 16A, maka ukuran kabel harus dinaikkan.
Efek pada kabel yang
dilalui arus listrik mendekati kapasitas nominalnya adalah kabel menjadi panas,
dan bila kualitas kabel kurang baik atau sudah berumur, maka bisa terjadi
kerusakan isolasi kabel dan berakibat terjadi kebocoran arus listrik.
Kasus lainnya adalah bila
rumah yang akan dinaikkan daya listriknya ternyata pada awalnya berlangganan
listrik 450VA, kemudian dinaikkan menjadi 900VA dan kemudian karena kebutuhan
akan listrik meningkat lagi maka dinaikkan menjadi 1300VA,dan saat tambah daya
ternyata tidak diikuti peningkatan kapasitas hantaran pada instalasi listrik
rumah. Untuk kasus ini perlu dipastikan kondisi kabel listrik dan juga
ukurannya yang sesuai.
Apa
saja faktor yang perlu diperhatikan dalam membeli MCB.
Ada berbagai jenis MCB yang
ada dijual di pasaran dari berbagai pabrik pembuat MCB, dengan harga yang
bervariasi sesuai rating dan spesifikasinya. Pertanyaannya, bagaimana memilih MCB yang
berkualitas baik?
Salah satu yang sering
ditekankan oleh Pemerintah adalah pilihlah produk yang berlabel “SNI”.
Masalahnya adalah, mungkin banyak produk dengan kualitas rendah ataupun merk
MCB yang dipalsukan yang juga diberi label “SNI”. Nah..inilah salah satu hal yang
tidak mudah. Salah satu caranya adalah cermati harga jualnya. Ada MCB yang
dijual dengan harga sangat murah dari produsen yang tidak terkenal. Logikanya,
bila harga jual sudah murah, berapa ongkos produksinya dan apa material yang
dipakai dengan harga semurah itu. Bila material yang dipakai tidak sesuai
standard atau berkualitas jelek, maka efeknya adalah MCB tidak bekerja sesuai rating-nya.
Hal ini berbahaya bagi
instalasi listrik terutama pada kabel bila terjadi hubung singkat, yaitu MCB
tidak trip atau turun sehingga arus hubung singkat yang luar biasa besar
tetap terjadi dan merusak isolasi kabel sehingga timbul percikan api yang dapat
mengakibatkan kebakaran. Karena itu belilah MCB yang berkualitas baik mengingat
fungsinya yang cukup vital sebagai proteksi dari system instalasi listrik
rumah.
Semoga artikel mengenai MCB
yang dibagi dalam dua tulisan ini cukup bermanfaat bagi pembaca dan mohon maaf
bila alur pembahasannya banyak berhubungan dengan hal-hal teknis. Kita berusaha
membuatnya mudah dimengerti. Silahkan bila ada yang ingin menambahkan, koreksi
ataupun sharing mengenai penggunaan MCB ini
Salam,
0digg
Posted in Instalasi&Sirkuit | Tagged alat listrik, bahaya listrik, instalasi listrik, instalasi listrik rumah, keselamatan listrik, listrik, listrik rumah tangga, MCB, mengenal listrik, peralatan listrik
24 Responses to MCB sebagai Proteksi dan Pembatas Daya Listrik (2)
·
Sueta:
Kalo untuk 3 phase gimana
mas ?
butuh tutorialnya …
nice web btw.
o
ILR:
Pak Sueta,
Terima kasih atas
responnya.
Untuk MCB 3 poles untuk sistem 3 phase secara fungsi dan sistem proteksinya sama dengan MCB 1 pole untuk 1 phase.
Hanya saja jumlah toggle switch-nya ada 3 yang di-kopel jadi satu agar saat ON MCB bisa bersamaan.
Rating MCB-nya sama juga dengan MCB 1 pole dan tinggal disesuaikan dengan besarnya langganan listrik PLN.
Untuk MCB 3 poles untuk sistem 3 phase secara fungsi dan sistem proteksinya sama dengan MCB 1 pole untuk 1 phase.
Hanya saja jumlah toggle switch-nya ada 3 yang di-kopel jadi satu agar saat ON MCB bisa bersamaan.
Rating MCB-nya sama juga dengan MCB 1 pole dan tinggal disesuaikan dengan besarnya langganan listrik PLN.
Semoga informasinya bisa
bermanfaat.
Salam,
·
Wah keren ni web/blog.
Berguna bnget.knpa ga menerbitkan dalam bentuk buku?
Ane nyari2 buku tntang kwh meter rumah,ga ktmu2.
Ada fanpage facebook na ga?
Berguna bnget.knpa ga menerbitkan dalam bentuk buku?
Ane nyari2 buku tntang kwh meter rumah,ga ktmu2.
Ada fanpage facebook na ga?
o
ILR:
Terima kasih mas inderakula
untuk kunjungannya dan juga masukan yang inspiratif.
Memang ada rencana untuk buat buku yang aplikatif mengenai instalasi listrik rumah. Hanya saat ini masih fokus untuk improvement website ini. Harap sabar dulu ya…silahkan “kongkow” dulu di web ini, sambil baca-baca artikelnya.
FP di FB saat ini belum dbuat, nanti setelah improvement web selesai, kita akan kesana…akan kita info-kan.
Silahkan jika ada saran lain atau koreksi…
Memang ada rencana untuk buat buku yang aplikatif mengenai instalasi listrik rumah. Hanya saat ini masih fokus untuk improvement website ini. Harap sabar dulu ya…silahkan “kongkow” dulu di web ini, sambil baca-baca artikelnya.
FP di FB saat ini belum dbuat, nanti setelah improvement web selesai, kita akan kesana…akan kita info-kan.
Silahkan jika ada saran lain atau koreksi…
Salam,
·
Andy:
Maaf mau tanya mengenai
kode C di MCB nih mas…kode C2,C4 dst dan ada lagi kode CL2 dst itu perbedaannya
apa sih mas? Apa C2 itu untuk 450watt C4 itu 900watt dst? Kalau kode CL apa
sama dg kode C? Trims mas.
o
ILR:
Mas Andy,
Kode “C” menjelaskan
tripping curve yang dipakai pada MCB, yaitu kurva C. Kurva ini menunjukkan
seberapa cepat MCB akan trip berdasarkan besar arus yang melaluinya. Besarnya
adalah 5 – 10 In (In : Arus Normal, misal untuk MCB C2 maka In : 2 A). Jadi
semakin tinggi arus yang lewat MCB dan melampaui nominalnya maka MCB akan lebih
cepat trip.
Contoh : untuk MCB kode C2 (nominal arus 2A), kecepatan trip MCB akan beda antara arus lewat 2.5A dan 4A
Contoh : untuk MCB kode C2 (nominal arus 2A), kecepatan trip MCB akan beda antara arus lewat 2.5A dan 4A
C2/CL2 : arus nominal 2A ;
C4 : arus nominal 4A (angka 2, 4,6,10 menunjukkan besar arus nominal MCB).
Arus nominal : arus maksimum yang bisa melewati MCB sebelum MCB Trip.
Arus nominal : arus maksimum yang bisa melewati MCB sebelum MCB Trip.
C2 itu memang untuk
langganan listrik PLN 450VA (hasil dari perhitungan 220V x 2A : 440VA,
dibulatkan jadi 450VA), begitu juga untuk C4.
Kode CL dan C hampir sama
cara kerjanya, hanya CL artinya adalah current limiter. Jadi lebih berfungsi
sebagai pembatas arus.
Digunakan pada meter PLN yang terbaru.
Digunakan pada meter PLN yang terbaru.
Semoga bisa jelas ya mas
Andy untuk penjelasannya..
Salam,
·
Dede:
Pertama saya acungkan
jempol untuk pembuat web ini, terima kasih informasinya pak.
saya mau tanya cara membagi
group,
rumah saya 2 lantai dengan daya 2200 w
rumah saya 2 lantai dengan daya 2200 w
terima kasih informasinya.
salam,
Dede
Kota Baru Bandar Kemayoran
Kota Baru Bandar Kemayoran
o
ILR:
Terima kasih Pak Dede atas
kunjungannya.
Cara membagi grup cukup
fleksibel. Parameternya akan disesuaikan dengan kebutuhan (berapa group yang
dibutuhkan) dan total biaya.
Secara umum, bisa dibagi beberapa grup untuk listrik 2200VA. Misal untuk area rumah bagian depan & tengah, dapur, 2 grup untuk lantai atas, grup untuk peralatan listrik yang cukup besar (AC, water heater dll).
Semuanya itu akan dihitung total biaya yang dibutuhkan. Jumlah antara 4-5 grup cukup standard untuk rumah dengan listrik 2200VA.
Secara umum, bisa dibagi beberapa grup untuk listrik 2200VA. Misal untuk area rumah bagian depan & tengah, dapur, 2 grup untuk lantai atas, grup untuk peralatan listrik yang cukup besar (AC, water heater dll).
Semuanya itu akan dihitung total biaya yang dibutuhkan. Jumlah antara 4-5 grup cukup standard untuk rumah dengan listrik 2200VA.
Semoga informasinya
bermanfaat ya Pak Dede..
Salam,
·
Waysu:
Informasi yang sangat
berguna untuk masyarakat awam soal listrik dan MCB. Terima kasih atas info ini.
Salam
Waysu
Denpasar, Bali
Denpasar, Bali
o
ILR:
Sama-sama Waysu…terima
kasih telah mampir..
Salam,
·
Anang:
Webnya bagus pak,
saya mau tanya: di kator
saya total listrik 23000V, di bagi 4 lantai, di lantai 4 kita pasang 2 AC 2pk
& 1,5pk, untuk MCB AC kita pasang C10 untuk 2 AC tersebut, dan sekarang
MCBnya sering turun apabila kedua AC tersebut dinyalakan bersamaan, apakah
MCBnya perlu kita ganti yang C16 / C20 ? terimakasih atas jawabnya
o
ILR:
Pak Anang,
Thanks sudah mampir.
MCB C10 atau 10A mempunyai batas daya maksimum 10A x 220V = 2200VA.
Dengan faktor daya rata-rata 0.8, maka didapat angka 2200VA x 0.8 = 1760 Watt.
1 PK = 746 Watt.
Jika kita asumsikan AC yang dipakai menggunakan teknologi saat ini dan hanya mengkonsumsi daya listrik hanya 70% saja dari 1 pk tadi, maka bisa kita hitung total daya listrik = (2 x 746W x 0.7) + (1.5 x 746W x 0.7) = 1828 Watt.
Maka MCB 10A tidak mampu melayani beban sebesar itu.
Bisa diganti ke MCB C20. C16 bisa saja digunakan, tetapi bila ternyata konsumsi daya dari AC ternyata lebih besar dari 70% dan juga faktor ke depannya bila ada penggantian unit AC dengan yang lebih besar, maka akan ada potensi penggantian MCB lagi.
Semoga bisa bermanfaat buat Pak Anang ya..
MCB C10 atau 10A mempunyai batas daya maksimum 10A x 220V = 2200VA.
Dengan faktor daya rata-rata 0.8, maka didapat angka 2200VA x 0.8 = 1760 Watt.
1 PK = 746 Watt.
Jika kita asumsikan AC yang dipakai menggunakan teknologi saat ini dan hanya mengkonsumsi daya listrik hanya 70% saja dari 1 pk tadi, maka bisa kita hitung total daya listrik = (2 x 746W x 0.7) + (1.5 x 746W x 0.7) = 1828 Watt.
Maka MCB 10A tidak mampu melayani beban sebesar itu.
Bisa diganti ke MCB C20. C16 bisa saja digunakan, tetapi bila ternyata konsumsi daya dari AC ternyata lebih besar dari 70% dan juga faktor ke depannya bila ada penggantian unit AC dengan yang lebih besar, maka akan ada potensi penggantian MCB lagi.
Semoga bisa bermanfaat buat Pak Anang ya..
Salam,
·
ucun:
pak MCB saya sering turun
terus saya lakban itu MCBnya.. bahaya engga ya.. bisnya gemes turun mulu,,
terus saya lakban itu MCBnya.. bahaya engga ya.. bisnya gemes turun mulu,,
mksh..
o
ILR:
Ucun,
MCB berfungsi sebagai
proteksi dati sistem instalasi listrik. Jika terjadi hubung-singkat atau
korsleting, MCB adalah alat yang akan memutus aliran listrik sehingga mencegah
terjadinya bahaya lanjutan seperti kebakaran.
MCB sering turun ada beberapa penyebab :
1. Beban listriknya melebihi rating MCB itu sendiri. Kalo hal ini terjadi, bisa melakukan tambah daya listrik ke PLN
2. Jika beban listrik terpakai tidak seberapa tapi MCB sering turun, kemungkinan coil di dalam MCB sudah tidak berfungsi dengan baik, jadi MCB sering turun. Sering disebut MCB sudah lemah. MCB harus diganti baru.
MCB sering turun ada beberapa penyebab :
1. Beban listriknya melebihi rating MCB itu sendiri. Kalo hal ini terjadi, bisa melakukan tambah daya listrik ke PLN
2. Jika beban listrik terpakai tidak seberapa tapi MCB sering turun, kemungkinan coil di dalam MCB sudah tidak berfungsi dengan baik, jadi MCB sering turun. Sering disebut MCB sudah lemah. MCB harus diganti baru.
Nah…tinggal dilihat yang
mana kejadiannya. Kesimpulannya, MCB dilakban itu sangat tidak
rekomen..walaupun dah gemes…
Semoga bisa mencerahkan..
Semoga bisa mencerahkan..
Salam,
·
nanda:
lam kenal…
saya mau tanya : saya punya rumah kos yang berjumlah 13 kamar dan listrik 2200w….apa perlu tiap kamar dikasih mcb atau dibagi menjadi brp mcb?? mohon sarannya…. trim
saya mau tanya : saya punya rumah kos yang berjumlah 13 kamar dan listrik 2200w….apa perlu tiap kamar dikasih mcb atau dibagi menjadi brp mcb?? mohon sarannya…. trim
o
ILR:
Salam kenal juga Nanda,
Pertimbangannya ada pada
cost yang dianggarkan. Idealnya memang dipasang 1 MCB untuk tiap kamar. Jika
terjadi masalah pada salah satu kamar, maka hanya kamar tersebut yang akan mati
listriknya dan tidak mengganggu yang lain. Tapi, anggaran untuk membeli 13 buah
MCB akan cukup besar.
Komprominya bisa dibagi per 3 kamar untuk satu MCB. Jadi total 4 MCB yang dipasang, dengan 1 MCB melayani 4 kamar. Jika ada masalah listrik pada salah satu kamar, masih bisa dilacak dengan melihat MCB yang trip melayani kamar2 mana saja. Kemungkinannya kan hanya 3 kamar saja. Cara ini masih acceptable..
Mudah-mudahan berguna infonya.
Komprominya bisa dibagi per 3 kamar untuk satu MCB. Jadi total 4 MCB yang dipasang, dengan 1 MCB melayani 4 kamar. Jika ada masalah listrik pada salah satu kamar, masih bisa dilacak dengan melihat MCB yang trip melayani kamar2 mana saja. Kemungkinannya kan hanya 3 kamar saja. Cara ini masih acceptable..
Mudah-mudahan berguna infonya.
Salam,
·
fairus:
selamat malam mas,
saya sedang mengerjakan tugas untuk mata kuliah kelistrikan, kebetulan dapat bagian mengelompokkan jenis kerusakan / gangguan pada mbc,
saya sedang mengerjakan tugas untuk mata kuliah kelistrikan, kebetulan dapat bagian mengelompokkan jenis kerusakan / gangguan pada mbc,
dari yang saya baca, ada
dua yang bisa saya tarik kesimpulannya,
mbc sering turun : daya
lebih besar daripada rating arus atau karena coli rusak
bagaimana tentang apabila mbc terbakar? dan apakah ada gangguan lain?
mohon dishare sedikit lagi ilmunya, hehe
bagaimana tentang apabila mbc terbakar? dan apakah ada gangguan lain?
mohon dishare sedikit lagi ilmunya, hehe
terima kasih, blog nya
bermanfaat sekali
o
ILR:
Mas Fairus,
Sekedar menambahkan saja
untuk problem pada MCB :
1. MCB trip karena overload (pemakaian melebihi rating arus / beban listrik) atau trip karena terjadi hubung singkat, adalah hal yang wajar karena sesuai dengan fungsinya. Frekuensinya bisa dibilang jarang, kecuali beban listriknya memang selalu dipakai melebihi rating.
2. Bila MCB sering trip/turun padahal beban listriknya tidak seberapa besar dan frekuensinya sering, maka kemungkinan ada masalah dengan komponen di dalam MCB, seperti coil nya sudah tidak berfungsi baik. Orang sering menggunakan istilah ‘MCB sudah lemah’, karena gampang trip. Ini termasuk problem. Faktor penyebabnya bisa jadi umur atau kualitas material, terutama pada MCB yang murah.
3. MCB lambat trip atau malah tidak sama sekali. Faktor kemungkinan penyebabnya adalah material untuk komponen di dalam MCB yang kualitasnya tidak sesuai dengan spesifikasi. Ini yang berbahaya, karena instalasi bisa rusak dan tidak ada yang memutus aliran listrik secara otomatis. Banyak terjadi pada MCB yang harganya murah sekali (logikanya, bila ada 2 buah MCB yang berbeda merk, ratingnya sama dan fungsinya juga sama, tapi harganya yang satu 10rb dan lainnya 60rb, apakah material pembuatnya akan sama?).
4. MCB terbakar bisa disebabkan karena koneksi kabel pada terminal yang kendor, sehingga mengakibatkan panas berlebih dan merusak casing MCB.
1. MCB trip karena overload (pemakaian melebihi rating arus / beban listrik) atau trip karena terjadi hubung singkat, adalah hal yang wajar karena sesuai dengan fungsinya. Frekuensinya bisa dibilang jarang, kecuali beban listriknya memang selalu dipakai melebihi rating.
2. Bila MCB sering trip/turun padahal beban listriknya tidak seberapa besar dan frekuensinya sering, maka kemungkinan ada masalah dengan komponen di dalam MCB, seperti coil nya sudah tidak berfungsi baik. Orang sering menggunakan istilah ‘MCB sudah lemah’, karena gampang trip. Ini termasuk problem. Faktor penyebabnya bisa jadi umur atau kualitas material, terutama pada MCB yang murah.
3. MCB lambat trip atau malah tidak sama sekali. Faktor kemungkinan penyebabnya adalah material untuk komponen di dalam MCB yang kualitasnya tidak sesuai dengan spesifikasi. Ini yang berbahaya, karena instalasi bisa rusak dan tidak ada yang memutus aliran listrik secara otomatis. Banyak terjadi pada MCB yang harganya murah sekali (logikanya, bila ada 2 buah MCB yang berbeda merk, ratingnya sama dan fungsinya juga sama, tapi harganya yang satu 10rb dan lainnya 60rb, apakah material pembuatnya akan sama?).
4. MCB terbakar bisa disebabkan karena koneksi kabel pada terminal yang kendor, sehingga mengakibatkan panas berlebih dan merusak casing MCB.
Semoga informasi ini bisa
bermanfaat untuk tugasnya. Terima kasih untuk pujiannya dan terus terang kami
senang blog ini bisa bermanfaat.
Sukses untuk tugasnya,
Mas mau tanya daya 900,tapi pas buat nyalakan pompa air yg q pny 3 buah n kulkas njeglek mcbnya ,apa ada yg salah dlm instalasinya
BalasHapus